Kitab Raksasa menggambarkan bagaimana Nefilim hidup di Bumi

Menurut Kitab Raksasa, Nefilim sangat tinggi dan kuat, menyebabkan kekacauan dan kehancuran di Bumi.

Gua Qumran yang terletak di dekat Laut Mati di Israel memang merupakan tempat penemuan arkeologi yang luar biasa pada tahun 1940-an dan 1950-an. Penggalian tersebut menghasilkan banyak koleksi teks kuno Yahudi, yang secara kolektif dikenal sebagai Gulungan Laut Mati. Gulungan-gulungan ini mencakup berbagai teks alkitabiah, tulisan sektarian, dan karya-karya lain yang sangat penting bagi komunitas Yahudi pada saat itu.

Kitab Raksasa menggambarkan bagaimana Nefilim hidup di Bumi 1
Gulungan Laut Mati dipamerkan di Museum Drents di Assen. Universitas Groningen / Penggunaan Wajar

Kitab Raksasa, atau lebih tepatnya, Fragmen Kitab Raksasa, adalah salah satu teks yang ditemukan di antara Gulungan Laut Mati. Namun, penting untuk dicatat bahwa buku ini terfragmentasi, dan sebagian besar hilang atau rusak, sehingga sulit untuk menafsirkan isinya sepenuhnya. Selain itu, kitab ini ditulis dalam bahasa Aram, bahasa Semit kuno.

Kitab Raksasa secara harfiah berbicara tentang malaikat yang jatuh, dosa manusia, dan hukuman yang diterima para raksasa sebagai akibatnya. Disebutkan tentang keberadaan Nefilim, yang digambarkan sebagai keturunan malaikat yang disebut Pengamat dan manusia wanita.

Buku tersebut menjelaskan bagaimana Nefilim hidup di Bumi, menunjukkan bahwa mereka adalah ras yang perkasa dan menakutkan. Dikatakan bahwa mereka bertubuh seperti raksasa, lebih tinggi dan lebih kuat dari manusia biasa. Mereka memiliki kemampuan dan kemampuan yang luar biasa, baik secara fisik maupun intelektual.

Kitab Raksasa menceritakan bahwa Nephilim memperkenalkan perang, kekerasan, dan korupsi terhadap umat manusia. Mereka juga mengajarkan praktik terlarang kepada manusia, seperti sihir, ramalan, dan sihir. Mereka dikatakan telah memakan daging dan darah sesama manusia, dan terlibat dalam praktik kanibalisme.

Kitab Raksasa menggambarkan bagaimana Nefilim hidup di Bumi 2
Kitab Raksasa: Ilustrasi Perang di Surga untuk Surga Milton yang Hilang oleh Gustave Doré. Wikimedia Commons

Namun, Kitab Raksasa juga menggambarkan Nephilim sebagai makhluk yang merusak dan korup secara moral. Pemerintahan mereka di Bumi digambarkan sebagai masa kekacauan besar, kekerasan, dan pelanggaran hukum. Nephilim, bersama dengan sekutu manusianya, menindas dan memperbudak umat manusia, menyebabkan penderitaan dan kesusahan yang meluas.

Buku ini juga memperkenalkan karakter legendaris yang sangat terkenal, Nuh, yang memainkan peran penting dalam teks-teks Yahudi kuno lainnya, seperti Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani. Narasi Kitab Raksasa terkait dengan kisah banjir dalam Alkitab; di mana kejahatan Nefilim dan entitas jahat lainnya membuat Tuhan membersihkan Bumi, meninggalkan Nuh sebagai mercusuar harapan bagi umat manusia.

Kitab Raksasa, yang diselimuti misteri dan sifatnya terpisah-pisah, memberi kita gambaran sekilas tentang era yang terlupakan. Keberadaannya dalam Gulungan Laut Mati menunjukkan kekayaan sejarah Yahudi kuno dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang interaksi antara mitologi dan teologi, dan mungkin sejarah yang hilang.


Setelah membaca tentang Kitab Raksasa, bacalah tentang tiga teks kuno yang membongkar tuntas sejarah tradisional yang kita kenal.