Mengungkap Tamana: Mungkinkah peradaban universal umat manusia sebelum Air Bah?

Ada anggapan mendalam bahwa peradaban kuno dengan budaya global yang sama mendominasi Bumi di masa lampau.

Bahkan bagi para ahli, menjelaskan asal-usul dan evolusi umat manusia di dunia merupakan tantangan yang sulit. Beberapa, seperti peneliti Hawaii Dr. Vámos-Tóth Bátor, telah mengusulkan kemungkinan adanya peradaban universal yang menguasai planet ini setelah air bah. Untuk mendukung teorinya, dia menyusun daftar lebih dari satu juta nama tempat yang terhubung dari seluruh dunia.

tamana
Thomas Cole – Subsidi Perairan Banjir – 1829, minyak di atas kanvas. Kredit Gambar: Wikimedia Commons

Peradaban kuno tersebar di seluruh Bumi

Ada anggapan mendalam bahwa peradaban kuno dengan budaya global yang sama mendominasi Bumi di masa lampau. Menurut Dr. Tóth, peradaban ini ada setelah Air Bah, bencana dahsyat yang disebutkan di hampir setiap masyarakat kuno.

Tóth menyebut peradaban ini Tamana, sesuai istilah yang digunakan oleh peradaban kuno ini untuk menyebut kota mereka. Untuk lebih memahami teknik Tóth dalam menguraikan tesisnya tentang peradaban global Tamana, beberapa konsep dasar harus diperjelas.

Pertama, Tóth menggunakan toponimi untuk menemukan hubungan antara berbagai budaya yang menghuni Bumi saat ini. Toponimi adalah disiplin yang bertanggung jawab untuk mempelajari asal usul nama tempat yang tepat. Dalam pengertian ini, toponim tidak lebih dari nama daerah yang tepat, seperti Spanyol, Madrid, atau Mediterania.

Istilah umum di seluruh dunia

Metode Tóth terdiri dari menelusuri asal-usul nama diri dari berbagai tempat di seluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan istilah terkait yang maknanya mirip. Dari sudut pandangnya, ini akan menegaskan bahwa, di masa lalu yang jauh, budaya universal yang sama menyatukan orang-orang di seluruh planet ini.

Hasil pencariannya mencengangkan, berhasil menemukan lebih dari satu juta toponim terkait. Dari Hungaria ke Afrika atau dari Bolivia ke Nugini, Tóth menemukan lusinan tempat dengan nama dan arti yang mirip – ini unik dan penting, dan dapat mengubah semua yang kita ketahui.

Tamana: peradaban kuno

Mengungkap Tamana: Mungkinkah peradaban universal umat manusia sebelum Air Bah? 1
Peta dunia Tamana. Kredit Gambar: Domain Publik

Fakta ini tidak mungkin kebetulan, melainkan mengkonfirmasi teori bahwa peradaban kuno menguasai Bumi ribuan tahun yang lalu. Tóth menamai peradaban ini Tamana, istilah yang digunakan oleh leluhur untuk menunjuk koloni atau kota baru.

Istilah Tamana berarti "benteng, alun-alun atau pusat" dan dapat ditemukan di sekitar 24 kota di seluruh dunia. Tóth yakin bahwa peradaban Tamana berasal dari tempat yang sekarang menjadi wilayah Afrika di Sahara. Menurut penelitiannya, mereka termasuk dalam konfederasi yang disebut Maa, atau Pesca, dan termasuk Magyar, Elam, Mesir, Afro-Asia, dan Dravida.

Nama Maa mengacu pada nenek moyang besar peradaban kuno ini, yang dikenal dalam sejarah Alkitab sebagai Nuh. Karakter ini bertanggung jawab untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia selama bencana yang dikenal sebagai Banjir Universal. Bagi Maa, Nuh seperti dewa pelindung dan penyelamat yang mereka sembah.

Beberapa nama umum di berbagai belahan dunia

Ratusan kesamaan ditemukan selama pemeriksaan Tóth terhadap banyak nama tempat dari seluruh dunia, yang menegaskan gagasannya tentang peradaban universal. Misalnya, di Hongaria, ada wilayah yang dikenal sebagai Borota-Kukula, yang sangat mirip dengan Borota di Danau Chad, Kukura di Bolivia, dan Kukula di New Guinea.

Demikian pula, Tóth menemukan piring tembikar berusia 6,000 tahun dengan nama tempat yang mirip di tempat-tempat yang terpisah jauh seperti Cekungan Carpathian Eropa, Mesir kuno, dan Banpo China. Manifestasi budaya yang identik meski terpisah jarak ratusan kilometer ini menyiratkan bahwa umat manusia berbagi peradaban global.

Tóth menemukan bahwa sekitar 5,800 lokasi di Carpathian Basin memiliki nama yang mirip dengan tempat di 149 negara setelah bertahun-tahun diselidiki. Wilayah Eurasia, Afrika, Amerika, dan Oseania memiliki lebih dari 3,500 nama tempat. Sebagian besar mengacu pada sungai dan kota.

Penelitian Tóth memberikan bukti kuat bahwa ada hubungan di seluruh dunia yang menunjukkan kehadiran ribuan tahun dari peradaban universal.